Berbagai Macam Problem Lansia
1. Pikun
Kepikunan merupakan gangguan pada sel otak karena usia lanjut. Datangnya penyakit ini memang sulit dihindari. Bila sudah diderita, tidak bisa disembuhkan kembali. Tetapi kepikunan yang disebabkan gangguan pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi, jantung dan penyakit gula, bisa dihindari asalkan penyakit-penyakit ini dicegah sejak dini. Karena itu, pencegahan kepikunan sebaiknya dimulai dari meghindari penyakit gangguan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan kencing manis.
Gangguan pembuluh darah bisa menyebabkan pemasokan darah ke otak berkurang. Hal ini bisa mempengaruhi mekanisme kerja sel otak. Padahal sel-sel saraf di otak sangat sensitive terhadap segala bentuk perubahan.
Penyumbatan pembuluh darah, kekurangan oksigen dan kekurangan zat gula bisa mempengaruhi bahkan mematikan sel otak.
TBC, epilepsy, gangguan saat persalinan juga bisa menyebabkan gangguan pada sel otak bayi. Gangguan ini bisa terus berlanjut dan pada saatnya menimbulkaan kepikunan jika yang bersangkutan sudah lanjut usia.
Kebiasaan hidup seperti minum miras, pecandu morfin, juga dapat menimbulkan kepikunan.
Karena itu, jika ingin menghindari kepikunan, maka mulailah dengan cara hidup yang sehat.
2. Proses menua terhadap pembuluh darah
Proses menua terjadi pada seluruh sel bahkan organ tubuh dan pembuluh darah. Pembuluh darah bertugas untuk mengantarkan darah dari jantung ke sleuruh tubuh, karena darah mengandung zat makanan, oksigen dan zat penting lainnya yang mengalir ke bagian tubuh yang memerlukannya. Pembuluh darah yang sangat halus merupakan tempat terjadinya pengaliran zat makanan ke jaringan tubuh serta berperan seperti pengatur tekanan darah.
Jika pembuluh darah dekat dengan jantung, maka peregangannya akan membesar akibat dari lapisan elastis yang ada pada pembuluh darah. Dengan bertambahnya usia, jaringan elastis ini akan makin berkurang.
Pembuluh darah akan mengalami perubahan jika terbentuk endapan lemak yang mengakibatkan permukaan pembuluh darah tidak mulus lagi dan akan menghambat aliran darah. Jika endapan lemak besar, maka akan terjadi peyempitan, akibatnya penyaluran makanan pada jaringan akan berkurang dan tekanan darah akan naik.
Proses menua akan berjalan lambat dengan disertai adanya gejala ketuaan, berupa rambut rontok, gigi tanggal, kulit keriput, dan daya adaptasi serta kelenturan akan semakin berkurang.
Perubahan yang terjadi pada pembuluh darah akan menyebabkan gangguan organ maupun naiknya tekanan darah. Perubahan tersebut akan dipercepat jika ada perubahan genetic (turunan)/pengaruh dari makanan, obat-obatan atau penyakit infeksi.
Proses menua ditandai dengan adanya kemunduran kemampuan motorik seperti melambatnya gerakan dan berkurangnya kekuatan tubuh yang mengakibatkan lambatnya gerakan fisik, berkurangnya kekuatan otot, berkurangnya kecepatan refleks, dan berkurangnya keseimbangan gerakan anggota bawah tubuh yang dapat menyebabkan seseorang mudah terjatuh.
3. Kemunduran fungsi saraf
Proses menua dialami sejak usia 30 dan di atas 60 tahun yang mulai menunjukkan masalah seperti gangguan fisik. Gejala tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor tertentu, antara lain:
Faktor Gizi
Masalah gizi bisa timbul karena gangguan pencernaan ketika masa pertumbuhan maupun masa tua. Gangguan tersebut sering terjadi sehubungan dengan masalah gizi yakni ketatnya seseorang dalam berdiet.
Faktor Lingkungan
Akibat pengaruh dari keluarga, pekerjaan dan pergaulan dapat menekan pikiran seseorang dan berakibat terjadinya stress. Jika berlangsung dalam jangka lama, maka akan berakibat pada proses menua seseorang.
Faktor Gen
Rambut beruban, gigi rontok, kelemahan tubuh dapat dialami seseorang pada usia muda akibat pengaruh dalam tubuh seseorang. Namun umumnya, gejala tresebut akan nampak pada usia 65 tahun.
Jika seseorang mengalami proses menua, maka kemampuan reaksinya terhadap rangsangan sensorik akan lambat, system refleks akan memanjang sehingga terjadi getaran-getaran pada tangan, kesulitan dalam melakukan gerakan sehingga mudah terjatuh, kesulitan dalam pengucapan kata-kata juga tidak jelas lagi, serta daya ingatnya terhadap kata-kata akan berkurang. Hal tersebut diakibatkan karena berkurangnya cairan otak dan jaringan otak.
Proses menua juga akan mempengaruhi susunan saraf otonom. Orang akan semakin sering buang air kecil terutama pada malam hari, kemampuan intelektual juga menurun serta akan kesulitan mempelajari sesuatu yang baru, namun pemahaman akan kosakata masih baik.
Jika daya ingat seseorang menurun, terutama mengenai hal-hal yang baru saja terjadi, maka selanjutnya mereka akan kesulitan untuk membedakan siang dan malam. Proses selanjutnya, mereka akan kesulitan mengetahui keberadaannya, bahkan pada akhirnya mereka tidak mengenal orang yang diajaknya bicara.
4. Penyakit yang timbul
Jika seseorang semakin tua, maka akan terjadi kemungkinan dengan bertambahnya penyakit seperti tekanan darah tinggi, rematik, kelumpuhan,diabetes mellitus, kanker, osteoporosis, katarak dan hipertrofi prostate.
Secara umum, ada beberapa penyakit yang timbul pada lansia, misalnya saja otot jantung menebal serta katub-katubnya akan menebal. Jika sebelumnya pernah mengalami kelainan jantung, maka keadaannya akan lebih parah. Pembuluh darah akan mengalami penyempitan, sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. System endoktrin yang mengalami kelemahan juga akan menyebabkan penyakit gula dan penurunan organ seks pada pria. Gerakan dalam usus akan melambat dan cairan lambung untuk memproses makanan akan berkurang sehingga penyerapan akan menurun. Metabolisme pada makanan juga akan terganggu, sehingga tubuh lemah dan ,mudah terserang penyakit. Daya ingat seseorang juga akan mengalami penurunan, pendengaran, pengelihatan, alat kecap serta penciuman juga akan mengalami perubahan.
Banyak problem yang dapat timbul jika seseorang beranjak pada usia lansia. Sebaiknya kita berusaha menjaga tubuh agar kita tetap dalam kondisi yang sehat, yakni dengan berusaha menjaga pola makan yang baik dan bergizi. Ada beberapa tips untuk menjaga agar tubuh kita tetap sehat, antara lain :
- Jika memilih makanan, pilihlah makanan yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu merangsang, baik rasa asamnya, manisnya ataupun pedasnya. Hal ini terutama bagi yang memiliki penyakit tertentu.
- Perbanyaklah mengkonsumsi makanan yang yang mengandung gizi yang cukup seperti :
- Vitamin A yang berguna untuk memelihara pengelihaatan yang terdapat dalam hati, ikan, telur mentega dan wortel.
- Vitamin C untuk memelihara kesehatan mulut terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
- Fe yang bermanfaat membentuk hemoglobin darah, Ca dan P untuk pembentukan dan pemeliharaan kesehatan tulang dan gigi terdapat antara lain pada sayuran hijau (daun pepaya, daun singkong, kankung), susu sapi maupun susu yang tidak berlemak.
- Vitamin B12 berguna untuk membantu pembentukan butir-butir darah merah terdapat dalam hati, ikan, susu dan telur.
- Dianjurkan agar makan lebih sering dengan porsi yang lebih sedikit, perbanyaklah minum dan kurangi konsumsi yang mengandung garam. Agar kerja ginjal lebih ringan, maka perbanyaklah minum agar dapat memperlancar pengeluaran sisa-sisa makanan. Sedang garam yang terlalu banyak dikonsumsi, dikhawatirkan bisa menyebabkan hipertensi/tekanan darah tinggi.
- Menu makanan sebaiknya diperbanyak proteinnya, tetapi dikurangi karbohidrat dan lemaknya. Protein disini berguna untuk membangun sel-sel tubuh yang rusak. Protein ini terdapat pada susu, telur, keju, daging dan ikan.
Selain cara di atas, maka ada cara alami yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pemijatan. Hal ini diyakini dapat mengatasi keluhan yang terjadi pada lansia serta dapat menjaga agar tubuh tetap sehat. Titik-titik yang dipijat antara lain :
1. Titik-titik yang lazim digunakan untuk memperkuat daya tubuh lansia adalah :
Untuk Wanita : Limpa 6 (terletak 4 jari dari mata kaki bagian dalam)
Untuk Pria : Ren 4 (terletak 4 jari dibawah pusar)
(Semua titik dipijat dan di moxa)
2. Terhadap lansia yang mengeluh karena merasa tubuhnya kurang sehat, tidak semangat, kulit kering dan berkerut, daya seks menurun, rambut rontok. Pijat titik-titik sbb :
– Jantung 3 : pada lengan bagian dalam diujung lipatan siku
– Hati 3 : 1 ibu jari tangan diantara ibu jari kaki dan jari telunjuk kaki
– Kandung Kemih 57 : ditengah-tengah betis bagian belakang
– Kndg Empdu 34 : dalam sebuah lekukan dibawah pertemuan pangkal tulang kering dan tulang betis
– Paru 5 : pada lipat siku sebelah luar, antara batas hitam putih
– Usus Besar 4 : letaknya bila jari tangan dirapatkan ada gundukan bukit dekat ibu jari
(Semua titik dipijat dan di moxa)
3. Jika seluruh tubuh lemah, tak ada kekuatan, kaki dingin letih dan tak ada kekuatan :
– DU 14 : di bagian tengkuk leher belakang
– Lambung 36 : 4 jari dari tempurung lutut
(Semua titik dipijat dan di moxa)
Dianjurkan pemanasan dengan moksa tiap pagi dan malam pada titik-titik Lambung 36 dan Kantung Empedu 34. Jika masih mungkin sangat dianjurkan melakukan sedikit senam ringan seperti misalnya banyak berjalan-jalan.
saya masih berumur 17 tahun, tapi saya merasa kalau saya sering sekali lupa hal sepele atau pun hal penting..
tahun lalu saya pernah kecelakaan motor, pada saat saya sudah berada dirumah sakit, saya tidak bisa mengingat hal apapun tentang kecelakaan yg saya alami, bahkan saya tidak tau kalau saya baru saja mengalami kecelakaan tersebut. dokter bilang saya mengalami syok/trauma..
apa karna kecelakaan tersebut menyebabkan gangguan pada syaraf otak saya?