Akupressure untuk Ketergantungan Obat

Narkoba Sakit dapat datang dari mana saja. Penyebabnya bisa karena angin, emosi dan salah kita sendiri. Mengkonsumsi obat terlarang juga menyebabkan sakit. Lalu bagaimana akupressure mengatasi penyakit yang disebabkan karena mulanya hanya coba mabuk-mabuk ini?

Narkoba (Narkotika, Alkohol, dan Obat-obatan berbahaya) yang juga populer dengan istilah NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif) mungkin marak dibicarakan orang, sampai ke plosok-plosok permukiman penduduk. NAZA adalah Narkotika, Alkohol dan zat Adiktif lainnya Yang dimaksud dengan Adiktif adalah Zat yang menimbulkan ketergantungan. Contohnya Opium, Pengaruh yang ditimbulkan oleh candu / opium adalah menghilangkan rasa nyeri dan menenagkan syaraf. Morfin berupa bubuk atau serbuk yang berwarna putih.) dan heroin dihasilkan dari morfin setelah melalui pengolahan kimia. Heroin tidak digunakan dalam dunia kedokteran, karena merupakan obat yang keras dan menimbulkan “adiksi” atau ketagihan serta ketergantungan yang sangat berat. Heroin dapat berupa butiran, tepung atau cairan.

Ganja atau dikenal juga dengan sebutan mariyuana, berasal dari tanaman perdu yang disebut Canabis Sativa. Bahan yang digunakan dapat berupa daun, biji atau bunga tanaman tersebut. Kokain, berasal dari daun tumbuhan Erythroxylon Cocae. Biasanya diolah menjadi bubuk berwarna putih. Methadone, adalah jenis narkotika sintetis atau buatan yang mempunyai khasiat seperti morfiin, jadi dapat mengurangi rasa nyeri dan menenangkan syaraf.

NAPZA: Narkotika , Psikotropika dan zat Adiktif lainnya. Yang dimaksud dengan Psikotropika adalah semua zat-zat yang dapat mengubah pikiran, perasaan dan perilaku seseorang. Contohnya: Ecstasy, adalah nama julukan atau sebutan untuk jenis amphetamine yang telah dirubah, sehingga tidak saja dapat merangsang susunan syaraf pusat tetapi juga menimbulkan halusinasi atau khayalan yang menyenangkan. shabu-shabu atau nama-nama lainnya: Ice, Kristal, Ubas, SS, dan mecin. Shabu-shabu isinya sejenis dengan amphetamine, yaitu methapethamine. Shabu-shabu ini wujudnya kristal, tidak berbau, dan tidak berwarna. Halusinogen adalah zat-zat atau obat-obatan yang dapat merubah perasaan dan persepsi pikiran (pengertian / pemahaman) seseorang, sehingga ia tidak mampu membedakan mana yang kenyataan dan mana yang khayalan.

Halusinogen sebagian besar berasal dari tanaman misalnya:

– Zat mescaline dari jenis tanaman kaktus.

– Zat psilocybin dari tanaman jamur.

Bumbu Dapur dan Untuk Pesta

Sampai sekarang di berbagai daerah di Indonesia zat adiktif yang berupa dedaunan masih digunakan sebgai penyedap rasa untuk memasak. Kebiasaan ini telah berulang dari generasi ke generasi tanpa berakibat pada mala petaka. Bahkan masakan tambah enak dibanding tanpa menggunakan bumbu tersebut.

Ini juga di Indonesia, minuman memabukkan dengan mudah didapat dan setiap saat diminum sebagai penghangat badan. Kebiasaan ini dilakukan di daerah dingin. Dari cara tersebut dapat ditarik pelajaran, menggunakan berbagai bahan, walaupun memabukkan selama masih pada ukuran seperlunya dan tidak berlebihan ternyata tidak membahayakan. Narkoba dan NAZA menjadi masalah bisa jadi karena cara penggunaannya berlebihan.

Obat-obatan yang disebutkan diatas sering dikatakan sebagai obat yang bersifat adiktif. Artinya suatu obat membuat orang akan ketagihan dan ini akan menimbulkan berbagai masalah, baik kesehatan dirinya, dalam keluarga, lingkungan sosial, teman dan sebagainya.

Para pemakai (Junkies) zat adiktif tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

Pengguna Narkoba / NAZA (user) artinya mereka yang hanya sekali-sekali mengkonsumsi obat tersebut, atau kadang-kadang sampai mabuk berat, tetapi masih pada batas-batas tertentu.

Penyalahguna adalah mereka yang akan selalu mencari atau membiarkan orang untuk mendesak agar mau memakai atau mencoba zat baru yang berbeda dengan yang biasa ia pakai. Kemungkinan penyalahgunakan tidak akan terjadi Pecandu tulen, namun mereka selalu beralih ke NAZA untuk melegakan dirinya, relaksasi atau melarikan diri dari masalah yang sedang dihadapi.

Penyalahgunaan Alkohol dan Zat Adiksi yang sudah melampaui batas tipis (tak tampak) membuat orang terjatuh dan masuk kedalam Kecanduan penuh. Orang tersebut baru disebut Pecandu.

Gejala yang timbul bila seorang ketagihan dan putus obatnya, antara lain: nyeri kepala, mual, kedinginan, muntah, peka terhadap cahaya dan meningkatnya ketegangan fisik dan mental. Bagi pecandu Alkohol ketagihan fisik dan psikis akan mempengaruhi keseimbangan pikiran dan penalaran.

Pada umumnya untuk mengatasi pecandu yang adiktif kita harus bisa menurunkan ketegangan psikis sehingga tubuh dapat beradaptasi secara bertahap. Pengobatan Akupressure dapat membantu menurunkan ketegangan ini sehingga dapat menciptakan kondisi baru dari kecanduan tersebut. Pengobatan dengan Akupunktur / Akupressure dilakukan pada saat penderita mengalami gejala ketagihan ini dimaksudkan agar pasien dapat mengurangi dan menjauhi bahkan putus sama sekali dengan NAZA.

Terapi

Pengobatan dilakukan pada titik-titik di telinga, terutama titik paru-paru, karena sistem pernafasan merupakan sistem yang dominan dalam manifestasi fisik dan mental akibat reaksi ketagihan obat. Bila pasien mengalami jantung berdebar dan gelisa maka titik yang berpengaruh adalah titik SEN MEN juga di telinga sebagai titik penenang. Sedangkan titik yang lain disesuaikan dengan gejala-gejala yang timbul. Misalnya untuk gangguan nyeri kepala, rangsang titik usus besar No.4 bila terjadi rasa tidak aman dan nyaman rangsang titik pemanas No.5 yang dapat pula untuk mengusir dingin, selapu jantung No. 6 untuk mual dan jantung penenang.

Dapat juga ditambah titik-titik di kaki seperti lambung No.36, kantung kemih No. 13 untuk membantu dan mempengaruhi kerja paru-paru, sehingga energi paru-paru seimbang dengan dirinya sendiri atau dengan organ lain.

Bila kecanduan Alkohol (yang biasanya mempengaruhi organ hati) titik dapat ditambah dengan titik haus yang terletak di depan telinga. Bila ketagihan Adiksi dapat digunakan hati No.3. Selain itu pasien dapat diberikan Singkong racun (Singkong Karet) satu potong (50 gram) setiap hari.

Tidak Hanya Masalah Kesehatan

Karena Narkoba / NAZA juga berdampak tidak hanya pada masalah kesehatan tetapi juga menyangkut masalah-masalah sosial, maka dari itu cara penyelesaian masalah Narkoba juga harus melibatkan bidang-bidang sosial yang turut mempengaruhi perkembangannya. Seperti tatanan masyarakat yang cenderung mengkonsumsi barang-barang tidak seperlunya, harus diatasi bersama dengan melakukan kampanye mengkonsumsi barang-barang seperlunya. Dengan demikian masalah Narkoba / NAZA dapat teratasi.

Narkoba

Leave a Comment